Rumah
Sakit Jiwa, apa yang ada dalam pikiran anda tentang tempat tersebut ?. mungkin
anda akan berpikir tempat tersebut adalah tempat untuk orang-orang yang
memiliki gangguan jiwa sehingga Rumah Sakit Jiwa itu anda anggap sebagai tempat
yang serem dan menakutkan, pada awalnya saya berpikiran yang sama namun setelah
saya mencoba untuk masuk kerumah sakit jiwa ternyata itu tidak sepenuhnya
benar, namun karena pengetahuan kita saja yang kurang tentang gangguan jiwa,
sehingga kita berpikiran demikian.
Pada
setiap orang yang mengidap gangguan jiwa memiliki intensitas yang berbeda-beda,
mulai dari ringan, sedang, dan berat. Gangguan jiwa yang ringan memiliki ciri
prilaku seperti cemas, hysteria dan fobia. Sedangkan gangguan jiwa berat
memiliki ciri prilaku seperti halusinasi, ilusi, asosiasi longkar, dan efek
datar.
Pada
gangguan jiwa yang memiliki intensitas berat sebagian besar mengidap
Skizoprenia, Skizoprenia adalah gangguan proses berfikir, dimana individu
mengalami gangguan proses menginterpretasikan realitas, dan terganggunya
pengelolaan emosi. Banyak gejala-gejala yang muncul pada individu yang mengidap
skizoprenia, seperti halusinasi. Pada hal ini individu terlihat berbicara
sendiri atau tertawa sendiri, hal ini
terjadi karena individu tersebut menganggap bahwa ada orang lain yang sedang
bersama dengan individu tersebut, hal
ini dianggap nyata oleh individu yang mengidap skizoprenia namun akan diangap
sebaliknya bagi individu yang tidak memiliki gangguan jiwa.
Menarik
diri dari lingkungan, hal ini merupakan salah satu gejala yang muncul pada
individu yang mengidap skizoprenia, dalam hal ini individu tersebut menganggap
bahwa orang lain pada lingkungan sosialnya atau bahkan kelurga sekali pun
dianggap sebagai ancaman yang bisa membahayakan dirinya.
Gangguan-gangguan
jiwa yang dialami oleh individu tertentu itu disebabkan oleh banyak faktor, ada
karna keturunan, zat, dan lingkungan sosial. Yang dimaksud dengan disebabkan
oleh keturunan adalah individu mengidap gangguan jiwa disebabkan oleh adanya
keturunan dimana ada salah satu orang tua dari individu tersebut juga mengidap
gangguan jiwa sehingga menurun kepada individu.
Gangguan jiwa juga dapat
disebabkan oleh zat, yaitu penggunaan zat-zat adiktif seperti yang terkandung dalam
narkoba yang menimbulkan kerusakan otak juga dapat menjadi penyebab munculnya
gangguan jiwa.
Gangguan jiwa juga dapat
disebabkan oleh lingkungan sosial, ketika perlakuan lingkungan sosial terhadap
seorang individu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan individu tersebut,
maka hal ini dapat menyebabkan gangguan jiwa pada individu tertentu, dalam hal
ini peranan lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap usaha mengurangi atau
memperparah gangguan jiwa yang dialami oleh individu tertentu.
Untuk mengurangi intensitas
gangguan jiwa pada individu tertentu, maka diperlukan pihak-pihak yang memang
memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menangani gangguan jiwa, seperti
Psikolog dan Psikiater, sehingga individu yang mengidap gangguan jiwa dapat
menerima perawatan yang baik untuk mengurangi gangguan jiwa yang dimiliki nya
bukan malah memperparah gangguan jiwa yang miliki nya, hal ini mungkin hanya
akan didapati di Rumah Sakit Jiwa.
Membawa individu ke Rumah Sakit
Jiwa merupakan solusi yang paling baik dalam usaha mengurangi intensitas
gangguan jiwa atau bahkan menyembuhkan gangguan jiwa, karena di Rumah Sakit
Jiwa individu akan di tangani oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan dan
kemampuan tentang menanganan gangguan jiwa, adapun cara yang dilakukan di Rumah
Sakit Jiwa berupa pemberian obat-obatan (farmatalogis) dan therapy. Adapun
therapy yang digunakan seperti bernyanyi bersama, beribadah dan melakukan
hal-hal yang iya sukai secara bersama-sama.
Gangguan mental dari
individu-individu yang mengalami dapat diperparah oleh perlakuan lingkungan
social itu sendiri, perlakukan seperti dipasung, dikurung, pemberian stigma
negative dari masyarakat, lalu pemberian panggilan “orang gila” itu akan
membuat mereka semakin terpuruk dengan gangguan jiwanya, mereka dianggap
seolah-oleh sebagai manusia yang tidak berguna, seharusnya mereka pun harus
dianggap seperti manusia yang lain, karena individu itu juga tidak pernah
berharap untuk menjadi manusia yang memiliki gangguan jiwa, dan mereka juga
ingin hidup normal dan menata hidup agar lebih baik lagi seperti yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar