Manusia adalah makhluk social,
artinya ia tidak mampu hidup sendiri tetapi harus hidup berkelompok, dalam
hidup berkelompok tersebut individu harus saling menyesuaikan diri agar dapat
hidup bersama-sama dengan rukun. Untuk dapat saling menyesuaikan diri dengan
baik diperlukan rasa saling pengertian baik pula, ialah pengertian tentang apa
yang diinginkan teman sekelompok dan tentang apa yang tidak diinginkan.
Bagaimana cara mengetahui apa yang
diinginkan atau yang tidak diinginkan teman sekelompok ?, selain dengan
komunikasi langsung secara verbal anda pun bisa dengan melihat tingkah laku
individu tersebut dalam bentuk gerakan-gerakan pada tubuhnya. Dengan melihat
gerakan-gerakan tubuh dari individu tertentu maka kita akan tau metakognisi
dari individu tersebut, apa individu itu sedang marah, tenang atau tegang.
Berikut saya akan sedikit menggambarkan gerakan-gerakan tubuh
yang menggambarkan metakognisi dari individu tertentu.
1. berikut
uraian gerakan seorang individu dengan melempar kepala kebelakang, tangan
mengepal, pandangan yang miring, dan bentuk alis yang turun.
Melempar kepala kebelakang menurut
Herman Strehle dalam buku Meinen, Gesten Und Gebarden “kepala dilempar kebelakang, maka semakin menimbulkan sikap menentang”
Tangan yang mengepal menurut Herman
Strehle dalam buku Meinen, Gesten Und Gebarden “mengepal tangan merupakan senjata untuk mengancam, berkelahi (dorongan
untuk agresi)”
Pandangan yang miring menurut Herman
Strehle dalam buku Meinen, Gesten Und Gebarden “ pandangan miring menyatakan bahwa seseorang merasa tersiksa,
mengalami sakit atau tidak senang”
Alis yang turun menurut Herman
Strehle dalam buku Meinen, Gesten Und Gebarden merupakan bentuk ekspresi dari
kemarahan
Dari beberapa indikator diatas yang
meliputi melempar kepala kebelakang, tangan mengepal, pandangan yang miring dan
alis yang turun, maka kita dapat mengatakan bahwa individu yang melakukan
gerakan tersebut sedang merasa ada hal yang tidak bisa ia terima, dengan demikian dapat disimpulkan
individu tersebut sedang “marah”. Dan gerakan-gerakan tersebut adalah sebuah
gambaran dari sikap kemarahannya.
2. berikut uraian gerakan dari seorang individu
dengan kepala tegak, menurunkan bahu dan cara duduk.
Kepala tegak menurut Herman Strehle
dalam buku Meinen, Gesten Und Gebarden “kepala
tegak menimbulkan perasaan bebas dan merasa yakin akan diri sendiri”
Herman Strehle dalam buku Meinen,
Gesten Und Gebarden juga mengatakan jika individu menunjukan proses motoris
berupa menurunkan bahu maka isi dari psikis individu tersebut adalah perasaan
bebas dan yakin akan diri sendiri
Cara duduk tenang menurut Herman
Strehle dalam buku Meinen, Gesten Und Gebarden “cara duduk tenang yaitu bersandar dengan melemaskan urat-urat, terutama
melemaskan tungkai kaki”
Dari beberapa indicator diatas yang
meliputi kepala tegak, menurunkan bahu dan cara duduk, maka kita dapat
mengatakan bahwa individu tersebut memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap
lingkungannya, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa individu ini ada dalam
kondisi tenang (rileks), dan gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan yang dapat
menggambarkan rasa kepercayaan individu terhadap lingkungannya.
gerakan-gerakan dari bagian tubuh
pada individu tertentu dapat menggambarkan metakognisi dari individu tersebut,
dengan memahami gerakan tubuh maka kita akan mengetahui kondisi psikologis
individu lain tanpa perlu disampaikan secara verbal, dengan demikian akan
memudahkan kita dalam proses saling menyesuaikan diri satu sama lain demi
tercapainya kehidupan yang rukun.
Semoga
bermanfaat
Sumber :
Herman Strehle (Meinen, Gesten, Und Gebarden)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar