Jumat, 05 Juni 2015

PERAN DAN FUNGSI KONSELOR DALAM PSIKOLOGI KONSELING


 Baruth dan Robinson III (1987), membedakan antara Ascribed Status dan Achieved Status menunjuk pada posisi yang disandang seseorang karena atribut-atribut spesifik, dan tidak bisa hilang, misalnya urutan kelahiran, seks, umur. Achieved Status diperoleh seseorang karena pekerjaannya, karena pendidikannya, atau melalui hal lain sehingga dia dikenali oleh orang-orang dikelompoknya mempunyaisuatu status tertentu.
            Baruth dan Robinson III (1987), membedakan antara role dan function. Role sebagai harapan interaksi tentang “posisi” dan persepsi dari orang yang sebenarnya dalam posisi itu. Sedangkan Function itu mengacu pada individu bukan jalan dalam aktifitas yang spesifik.
            Dihubungkan dengan konseling, Baruth dan Robinson III menyatakan bahwa konselor mempunyai 5 peran generik, yaitu sebagai konselor, sebagai konsultas, sebagai agen pengubah, sebagai agen prevensi primer dan sebagai manager. Mereka juga menjelaskan expertise apa yang diharapkan dipunyai dalam masing-masing peran generik tersebut. Yang dimaksud dengan peran generik adalah peran yang inhere nada dan disandang oleh seseorang yang berfungsi sebagai konselor. Elemen-elemennya mungkin berbeda tergantung pada setting (tatanan) atau institusi tempat konselor bekerja, tetapi paeran dan fungsinya sama.
·         Role (peran)
1. Sebagai konselor
- untuk mencapai sasaran intrapersonal dan interpersonal
- mengatasi defisit pribadi dan kesulitan perkembangan
- membuat keputusan dan memikirkan rencana tindakan untuk perubahan dan pertumbuhan
- meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
2. sebagai konsultan
- agar mampu bekerja sama dengan orang lain yang mempengaruhi kesehatan mental klien, misalnya supervisor, orang tua, commanding officer, eksekutif perusahaan (siapa saja yang mempunyaipengaruh terhadapkehidupan dari kelompok klien primer)
3. sebagai agen pengubah
- mempunyai dampak/pengaruh atas lingkungan untuk meningkatkan berfungsinya klien (asumsi : keseluruhan lingkungan dimana klien harus berfungsi mempunyai dampak pada kesehatan mental)
4.sebagai agen prevensi primer
- mencegah kesulitan dalam perkembangan dan coping sebelum terjadi (penekanan pada : strategi pendidikan dan pelatihan sebagai sarana untuk memperoleh keterampilan coping yang meningkatkan fungsiinterpersonal)
5. sebagai manager
- untuk mengelola program pelayanan multifaset yang berharap dapat memenuhi berbagai macam ekspektasi peran seperti yang sudah dideskripsikan sebelumnya,(fungsi administratif)
·         Fungsi (function)
1.      Sebagai konselor
-          Asesmen
-          Evaluasi
-          Diagnosis
-          Rujukan
-          Wawancara individual
-          Wawancara kelompok
2.      Sebagai konsultan
-          Asesmen
-          Memimpin kelompok pelatihan
-          Rujukan
-          Membuat skudel
-          Interpretasi tes
3.      Sebagai agen pengubah
-          Analisis sistem
-          Testing
-          Evaluasi
-          Perencanaan program
-          Hubungan masyarakat
-          Konsultasi
-          Advokasi klien
-          Aksi politik
-          Networking
4.      Sebagai agen prevensi primer
-          Mengajar kelompok edukasi orang tua
-          Memimpin kelompok pelatihan, misalnya keterampilan interpersonal
-          Merencanakan panduan untuk pembuatan keputusan pribadi dan keterampilan pemecahan masalah
5.      Sebagai manager
-          Membuat skedul
-          Testing
-          Riset
-          Perencanaan
-          Asesmen kebutuhan
-          Mengembangkan survei dan atau kuesioner
-           Mengelola tempat
-          Menyusun, menyimpan data dan material
·         Kepakaran  (expertise)
1.      Sebagai konselor
-          Pertumbuhan dan perkembangan manusia
-          Keterampilan interpersonal
-          Keterampilan pembuatan keputusan
-          Keterampilan pemecahan masalah
-          Intervensi krisis sosial, interpersonal dan perkembangan
-          Orientasi teoritis terhadap memberi bantuan
2.      Sebagai konsultan
-          Bidang sama dalam peran/konselor
-          Proses konsultasi
-          Sertifikat mengajar
-          Sedikitnya 3 tahun pengalaman mengajar
3.      Sebagai agen pengubah
-           Memahami sistem sosial dan lingkungan
-          Keterampilan merancang dan mengimplementasikan perubahan institusional, masyarakat, dan sistem
4.      Sebagai agen prevensi primer
-          Dinamika kelompok
-          Pelatihan kelompok/terstruktur
-          Pengembangan kurikulum
-          Perkembangan manusia normal
-          Psikologi belajar
-          Teknologi belajar
-          Teknologi mengajar
5.      Sebagai manager
-          Perencanaan program
-          Asesmen kebutuhan
-          Strategi evaluasi program
-          Perencanaan sasaran
-          Budgeting
-          Pembuatan keputusan
Sosial Power dari Konselor
            Seorang konselor adalah seorang significant other, a reference person, yang apabila menunjukan persetujuan ataupun penerimaan akan sangat dihargai oleh kliennya. Yanis (1983).
Reference power adalah seorang professional mempunyai pengaruh sosial bila tanda-tanda persetujuan mereka mempunyai efek positif pada klien mereka dan sebagai insentif untuk melaksanakan tindakan yang sudah disepakati. Seseorang yang mempunyai referent power mampu untuk mendorong internalisasi yang sungguh-sungguh dalam hal perubahan sikap, values, dan keputusan. Referent power ini dimiliki seorang professional bila klien memandang mereka sebagai seorang yang pantas untuk dikagumi dan dapat menerima klien mereka.
French dan Raven mengatakan bahwa ada 4 power lainnya, coercive power, reward power, legitimate power, expert power merupakan pengaruh sosial yang mendorong “peng-iya-an” tetapi kurang menimbulkan perubahan yang menetap atau untuk terjadinya internalisasi.
·         Coercive power, menggunakan ancaman dan hukuman supaya orang menuruti tuntutan otoriter. Ini yang paling tidak menghasilkan efek dalam suatu hubungan membantu.
·         Reward power, terutama reward materi tidak dipergunakan oleh konselor professional, meskipun teknik intervensi behavioral menggunakan reward ini. Yang lebih banyak digunakan adalah reward sosial yang sifatnya simbolik, maka yang dipergunakan adalah reasuransi, pernyataan verbal yang empatik, sikap ramah, senyum, kontak mata dan komunikasi verbal lainnya yang kemudian mendukung referent power.
·         Expert dan legitimate power, misalnya memajang ijazah serta anggota himpunan professional tempat dia menjadi anggota. Hal ini dapat pula memberi manfaat kepada konselor professional karena mereka menjadi lebih mudah dipercaya. Klien percaya akan kepakarannya. Dapat dipercaya dan kredibilitas adalah komponen dari expert power.  

1 komentar:

  1. Alangkah baiknya jika ditambahkan referensinya sehingga akan lebih baik.

    BalasHapus