Pendekatan Humanuistik
Istilah humanistic dalam hubungannya
dengan konseling, memfocuskan pada potensi individu untuk secara aktif memilih
dan membuat keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan
lingkungannya. Para professional yang menggunakan pendekatan humanistik
membantu individu untuk meningkatkan pemahaman diri melalui pengalaman
perasaan-perasaan mereka. Istilah humanistic sangat luas dan memfokuskan pada
individu sebagai pembuat keputusan dan pencetus pertumbuhan dan perkembangan
diri merekan senddiri. (Gladding, 2004).
Yang akan dibicarakan disini adalah person-contered
counseling dari Carl Rogers
Person-contered counseling
(client-centered counseling)
Carl Rogers adalah orang yang
diidentikkan dengan konseling tipe ini. Iyalah yang pertama-tama
memformulasikan teori ini dalam bentuk psikoterapi non direktif, dalam bukunya Counseling and Psychotherapy, yang
terbit pada tahun 1942. Teori ini kemudian berkembang menjadi client-centered/person-centered counseling
dan diaplikasikan untuk pendekatan kelompok, keluarga, masyarakat, dan juga
individu.
Pandangan Tentang Manusia
Implisit dalam person-centered
counseling adalah pandangan bahwa orang pada dasarnya adalah baik (Rogers,
1971). Karakteristik manusia adalah positive,
forward moving, constructive, realistic, and trustworthy (Rogers, 1957).
Setiap pribadi adalah orang sabar, terarah dari dalam (inner directed) dan
bergerak kearah aktualisasi diri, sejak dari bayi.
Peran Konselor
Peran konselor bersifat holistik,
berakar pada cara mereka berada dan sikap-sikap mereka, tidak ada pada
tekhnik-tekhnik yang dirancang agar klien melakukan sesuatu. Penelitian
menunjukan bahwa sikap-sikap terapis lah yang memfasilitasi perubahan pada
klien dan bukan pengetahuan, teori, atau tekhnik-tekhnik yang mereka miliki.
Terapis menggunakan dirinya sendiri sebagai instrument perubahan. Fungsi mereka
menciptakan iklim terapeutik yang membantu klien untuk tumbuh. (Rogers, 1951,
1980).
Konselor juga percaya bahwa klien akan
mengembangkan agenda mengenai apa yang ingin dicapainya. Konselor hanya fasilitator
dan kesabaran adalah esensial.
Teknik-teknik konseling
Untuk terapis person-centered, kualitas
hubungan konseling jauh lebih penting dari pada teknik. Rogers (1957) percaya
bahwa ada tiga kondisi yang perlu dan sudah cukup untuk konseling, yaitu (1)
empathy, (2) positive regard (acceptance), dan (3) congruence (genuineness)
1. Empati adalah kemampuan konselor
untuk merasakan bersama dengan klien dan menyampaikan pemahaman ini kembali
kepada mereka. Empati adalah usaha untuk berpikir bersama dan bukan berpikir
tentang atau untuk mereka (Brammer, Abrego & Shostrom 1993)
2. Positive Regard
yang dikenal juga sebagai ekspektansi adalah genuine caring yang mendalam untuk klien sebagai pribadi-sangat
menghargai klien karena keberadaannya (Rogers, 1980)
3. Kongruensi adalah kondisi transparan
dalam hubungan terapeutik dengan tidak memakai topeng atau pulasan-pulasan
(Rogers, 1971, 1980)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar